Total Tayangan Halaman

Kamis, 21 Juli 2011

HADIST TENTANG JIHAD

QS.57 AL HADID 20 ;
ْآوُمَلۡعٱ
اَمَّنَأ ُةٰوَيَحۡلٱاَيۡنُّدلٱ ٌ۬بِعَل
ٌ۬وۡهَلَو ٌ۬ةَنيِزَوُۢرُخاَفَتَوۡمُكَنۡيَب
ٌ۬رُثاَكَتَو ىِفِلٲَوۡمَأۡلٱۖ‌ِدٰـَلۡوَأۡلٱَو
ِلَثَمَكٍثۡيَغ َبَجۡعَأَراَّفُكۡلٱُهُتاَبَن ۥ
َّمُث ُجيِہَيُهٰٮَرَتَفاًّ۬رَفۡصُمَّمُث ُنوُكَي
ۖ‌اً۬مٰـَطُحىِفَوِةَرِخَأۡلٱٌ۬باَذَع
ٌ۬ديِدَشٌ۬ةَرِفۡغَمَوَنِّم ِهَّللٱۚ‌ٌ۬نٲَوۡضِرَو
اَمَوُةٰوَيَحۡلٱ
ٓاَيۡنُّدلٱاَّلِإ ُعٰـَتَم
ِروُرُغۡ

“Ketahuilah, bahwa kehidupan dunia ini hanya satu permainan dan kesenangan dan bersombong-sombong diantara kamu dan berbanyak-banyaan tentang harta dan anak, seperti hujan yang tumbuh-tumbuhannya menyenangkan kafir-kafir,lalu kau lihat dia jadi layu dan mengering,kemudian jadi hancur musnah. Sedang di akhirat nanti ada azab yang berat, ada ampunan dan ridha dari Allah. Sungguh kehidupan dunia ini hanya satu penipuan belaka.



★ Dari Abu Imran berkata ;

“Kami berada di kota Romawi. Kaum muslimin pun keluar menghadapi mereka dengan jumlah yang sebanding, bahkan lebih banyak.

Penduduk Mesir dikomandani oleh Uqbah bin Amir, sementara jamaah (dari Anshar) dipimpin oleh Fudhalah bin Ubaid.

Tiba-tiba salah seorang dari tentara kaum muslimin masuk menerobos barisan tentara Romawi, sampai berada di tengah-tengah mereka. Kaum muslimin yang lain berteriak seraya mengatakan ;
‘Ia telah menjatuhkan dirinya ke dalam kebinasaan.’
Saat itulah Abu Ayyub Al-Anshari bangkit seraya berkata ;
‘Wahai sekalian manusia, demikiankah kalian menta'wilkan ayat tadi? Sesungguhnya ayat itu turun kepada kami orang-orang Anshar di saat Allah memenangkan Al-Islam dan memperbanyak pengikutnya.’
Saat itu sebagian dari kami berbisik kepada sebagian yang lain tanpa sepengetahuan Rasulullah ;
‘Sesungguhnya harta-harta kita telah musnah dan Allah telah memenangkan Islam ini serta memperbanyak pengikutnya.
Alangkah baik seandainya kita urus lagi harta-harta kita dan mengembalikan yang telah musnah.’
Maka Allah menurunkan ayat kepada Nabi-Nya untuk membantah uneg-uneg kami tersebut :
‘Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan …’ (Al-Baqarah: 195)
Maka yang dimaksud kebinasaan adalah mengurus dan memperbaiki kondisi ekonomi, sementara meninggalkan jihad.”
Demikianlah Abu Ayyub terus-menerus berjihad sampai akhirnya wafat dan dimakamka di negeri Romawi.” (HR. Tirmidzi)



★ Dari Abdullah bin Umar ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda ;

“Jika kalian berjual beli dengan nasi'ah (riba nasi'ah), mengikuti ekor sapi (diperbudak harta benda), sibuk dengan bercocok tanam, dan meninggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan kehinaan atas kalian, yang kehinaan itu tidak akan tercabut dari diri kalian kecuali jika kalian kembali kepada agama kalian. ” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dan dinisbahkan Al-Hakim)



★ Dari Abu Hurairrah ra. Berkata ;

“Rasulullah SAW bersama para sahabatnya bertolak ke Badar, sehingga mendahului orang-orang musyrik. Setelah itu datanglah orang-orang musyrik.
Maka Rasulullah bersabda (kepada tentara kaum muslim), ;
‘ Bangkitlah kalian menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi. ’
Umair bin al-Hammam berkata ; ‘bukh… bukh…’?’
Kemudian Rasulullah bertanya ; ‘apa yang membuat kamu berkata begitu? ’
Umair menjawab ; ‘Bukan ya Rasulullah, aku hanya ingin menjadi orang yang termasuk di dalamnya. ’
Rasulullah bersabda ; ‘kau termasuk di dalamnya.’
Perawi (Abu Hurairah) berkata ;‘Kemudian dia mengeluarkan korma dari tangkainya seraya memakannya, kemudian berkata ;
‘ Seandainya saya hidup dengan memakan korma ini, maka itu adalah kehidupan yang panjang.’
Maka ia lemparkan kurma yang ada di sisinya, kemudian berperang, sampai akhirnya terbunuh. ” (HR. Muslim)



★ Dari Abu Hurairah ra., dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda ;

“Barangsiapa mati (dalam keadaan) belum pernah berperang dan tidak terbesit dalam benaknya keinginan berperang, maka ia mati dalam keadaan munafik. ” (HR. Muslim dan Abu Daud. Hadits-hadits yang semakna dengan hadits ini banyak jumlahnya)



★ Dari Abu Darda berkata, Rasulullah bersabda ;

“Seorang syahid itu bisa memberi syafa'at kepada tujuh puluh anggota keluarganya. ”Dari Ibnu ‘Umar r.hum., dari Nabi saw., beliau menceritakan dari Tuhannya tabaraka wa ta’ala, Dia berfirman.”Siapa saja di antara hamba-Ku yg keluar berjihad di jalan-Ku krn mencari keridhaan-Ku, niscaya Aku jamin akan memulangkannya dg membawa pahala dan ghanimah. Dan jika Aku cabut nyawanya, Aku jamin akan mengampuninya,merahmatinya​, dan memasukkannya ke dalam surga.”
(H.r. Ahmad)

Dari Ibnu Mas’ud r.a., bahwasanya seorang laki-2 bertanya kpd Nabi saw., “Amal apakah yg paling utama?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya, berbakti kpd kedua orangtua, lalu jihad fisabilillah.” (H.r. Bukhari).

Dari Abu Umamah r.a.,bahwasannya Rasulullah saw bersabda, “Ada tiga golongan,semuanya mendapat jaminan dari Allah. Jika hidup, akan diberi rezeki dan dicukupi. Jika mati, Allah akan memasukannya ke dalam surga,yaitu 1) Barangsiapa masuk kerumahnya dan mengucapkan salam, maka ia mendapat jaminan dari Allah.
2)Barangsiapa keluar menuju masjid, maka ia mendapat jaminan Allah.
3) Barangsiapa keluar di jalan Allah, maka ia mendapat jaminan dari Allah.” (H.r. Ibnu Hibban)

Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit r.a., ia berkata,Rasulullah saw bersabda,“Hendaklah kalian berjihad fi sabilillah, krn jihad merupakan salah satu pintu surga. Dg jihad, Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahan.” (Dalam riwayat lain di tambahkan), “Berjihadlah di jalan Allah di tempat yg dekat dan jauh.Tegakkanlah batasan-2 Allah di tempat yg dekat dan jauh. Dan jangan sampai celaan orang menghalangi kalian dari taat kpd Allah.” (H.r. Hakim)

Dari Abu Umamah r.a.,bahwasanya seorang laki-2 berkata, “Wahai Rasulullah! Izinkan aku untuk mengembara.” Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya pengembaraan umatku adalah Jihad fi sabilillah “azza wa jalla.” (H.r. Abu Dawud).

Dari Fadhalah bin ‘Ubaid r.a., ia berkata, Rasulullah saw bersabda,“Amal yg paling dekat kpd Allah azza wa jalla ialah jihad fi sabilillah. Tidak ada sesuatu pun yg bisa menyamainya.” (H.r.Bukhari – Tarikh Kabir, Jami’ush-Shaghir).

Dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a., ia berkata, Rasulullah saw. ditanya,“Siapakah orang yg paling utama?” Beliau bersabda,“Seseorang yg berjihad di jalan Allah.” Mereka bertanya,”Lalu siapa?” Beliau menjawab, “Seorang mukmin yg berada di suatu tempat di antara dua bukit, bertaqwa kpd Tuhannya dan meninggalkan manusia agar tidak berbuat keburukan kpd mereka.” (H.r. Tirmidzi)

Dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a., dari Nabi saw., bahwasannya beliau ditanya, “Siapakah orang mukmin yg paling sempurna imannya?”Beliau menjawab, “Seseorang yg berjihad fi sabilillah dg jiwa dan hartanya, dan seorang laki-2 yg menyembah Allah di suatu kaki bukit, menyelamatkan orang-2 dari perbuatan buruk dirinya.” (H.r.Abu Dawud).

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata,“Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Berdiri sesaat di jalan Allah lebih baik daripada shalat malam pada malam Lailatul-Qadar di depan Hajar Aswad.” (H.r. Ibnu Hibban).

Dari Anas bin Malik r.a., dari Nabi saw., beliau bersabda, “Setiap Nabi
memiliki rahbaniyah (cara hidup kerahiban). Dan rahbaniyah umat ini adalah jihad fi sabilillah ‘azza wa jalla.” (H.r. Ahmad)

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata,“Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan orang yg berjihad di jalan Allah dan Allah lebih mengetahui siapa yg berjihad di jalan-Nya adalah seperti orang yg terus berpuasa, shalat malam, selalu dalam keadaan khusyu’, ruku’,dan sujud.” (H.r. Nasa’i).

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan orang yg berjihad di jalan Allah seperti orang yg selalu berpuasa, shalat malam, dan tunduk kepada ayat-ayat Allah. Tidak pernah jemu untuk berpuasa dan bershadaqah sampai orang yg berjihad kembali pada keluarganya.” (H.r.Ibnu Hibban).

Dari Abnu ‘Abbas r.hum., dari Nabi saw., beliau bersabda, “Jika kalian diminta berangkat (berjihad), maka berangkatlah!” (H.r. Ibnu Majah)

Dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a., dari Nabi saw., bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, “Hai Abu Sa’id, barangsiapa ridha Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai nabinya, ia wajib mendapatkan surga.” Maka Abu Sa’id heran terhadap hal itu dan ia berkata, “Wahai Rasulullah, ulangilah sabdamu itu untukku.” Lantas beliau mengulanginya dan bersabda, “Ada
hal lain yg karenanya seorang hamba diangkat 100 derajat di surga. Jarak setiap dua derajat seperti jarak antara langit dan bumi.”
Abu Sa’id bertanya, “Wahai
Rasulullah, apakah itu?” Beliau menjawab, “Jihad fi sabilillah, jihad fi sabilillah.” (H.r. Muslim).

Dari Abu Qirshafah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda “Wahai manusia! Berhijrahlah kalian dan berpegang teguhlah pada Islam. Karena hijrah tidak akan pernah berhenti selama jihad masih ada.”(H.r. Thabrani, Majma’uz-Zawa’id)

Dari Khuraim bin Fatik r.a., ia berkata, Rasulullah saw bersabda,“Barangsiapa membelanjakan harta di jalan Allah, akan dicatat pahala untuknya 700 kali lipat.” (H.r.Tirmidzi)

Dari Mu’adz r.a., dari Rasulullah saw, beliau bersabda,“Sesungguhnya dzikir di jalan Allah dilipatgandakan 700 kali daripada membelanjakan harta di jalan Allah.” (Dalam riwayat Yahya: 7.000 kali lipat). (H.r. Ahmad)

Dari Mu’adz Al-Juhani r.a.,bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa membaca 1000 ayat di jalan Allah, Allah akan mencatatnya bersama para Nabi, orang-2 shiddiq, orang-2 yg mati syahid, dan orang-2 yg shalih.” (H.r.Hakim).

Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw., beliau bersabda, “Tidak akan berkumpul debu fi sabilillah ‘azza wa jalla dan asap neraka jahanam dalam kedua lubang hidung seorang muslim selamanya. ” (H.r Nasa’i)

Dari Abu Umamah Al-Bahili r.a., bahwasanya Nabi saw. bersabda,“Jika seseorang wajahnya terkena debu fi sabilillah, niscaya Allah akan menyelamatkan wajahnya itu pada Hari Kiamat. Dan jika seseorang dua telapak kakinya terkena debu fi sabilillah, niscaya Allah akan menyelamatkan kedua telapak kakinya itu dari api neraka pada hari Kiamat.” (H.r.Baihaqi, Syu’abul-Iman)

Dari Anas r.a., ia berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sekali perjalanan pagi ataupun sore hari di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (H.r. Bukhari)

Dari ‘Utsman bin ‘Affan r.a., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda , ‘Satu hari di jalan Allah lebih baik daripada 100 hari di tempat lain.” (H.r. Nasa’i)

Dari Ali r.a., ia berkata, “Aku berkata,‘Wahai Rasulullah! Jika diantara kami terjadi suatu masalah, yg tidak ada penjelasan tentang perintah atau larangan mengenainya, apa yg engkau perintahkan kepada kami?’ Beliau menjawab, ‘Bermusyawarahlah dg para ulama dan para ‘abid tentang masalah tersebut. Jg kalian hanya menggunakan pendapat orang tertentu saja dalam masalah tersebut.” (H.r.Thabarani, Majma’uz-Zawa’id)

Dari Ibnu ‘Abbas r.hum., ia berkata, “Ketika turun ayat ini: Wa syawirhum fil amri (Dan bermusyawarahlah dg mereka dalam semua urusan), Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya tidak butuh pada mereka berdua, akan tetapi Allah menjadikan musyawarah sebagai rahmat bagi umatku. Barangsiapa di antara mereka bermusyawarah, maka ia tidak akan kehilangan petunjuk dan barangsiapa di antara mereka meninggalkan musyawarah maka ia akan selalu menemui kesulitan.”
(H.r. Baihaqi)

Rasulullah saw. dalam sabdanya (yang artinya) : “Hampir saja umat-umat menyerang kalian dari berbagai penjuru, bagaikan rayap-rayap menyerang tempat makan mereka.”
Para Sahabat bertanya, “Apakah hal itu karena kita pada waktu itu jumlahnya sedikit ?”
Rasulullah menjawab, “(Tidak), padahal kalian pada waktu itu banyak, tetapi kalian adalah buih, bagaikan buih air bah. Sesungguhnya Allah akan mencabut kewibawaan kalian dan pada waktu yang sama Allah akan menanamkan wahn dalam hati kalian. ”Para Sahabat bertanya,
“Apakah wahn itu, wahai Rasulullah?
Rasulullah menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR Abu Dawud).

Rasulullah SAW in His saying
(which means), "Almost the only to
attack you from different directions,
such as termites attack a place to eat
them." The Companions asked, "Is it
because we are few in number at
that time?" The Prophet replied,
"(No), when you are at that much,
but you are scum, as froth flooding.
Verily Allah. will revoke your
authority and at the same time
wahn God will instill in your heart.
"The Companions asked," Is wahn
it, Messenger of Allah? The Prophet
replied, "Love the world and fear of
death." (Abu Dawud).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar