Total Tayangan Halaman

Minggu, 13 November 2011

MEMAKNAI JIHAD DENGAN TEPAT

Saya berlindung kepada Allah dari mencela para mujahidin manapun yang telah menjual jiwa & ruhnya kepada Allah di zaman kehinaan & kebanyakan orang cenderung kepada dunia. Namun saya wajib mengingatkan saudara seiman saya,agar upaya keras & kemampuan mereka diarahkan kepada yang lebih bermanfaat,lebih tepat & lebih baik bagi Dinullah.
Ditinjau dari hakikatnya, para ulama membagi jihad menjadi dua macam; jihad difa'i(defensif) & jihad thalab(ofensif). Jihad difa'i adalah pembelaan terhadap negri & kehormatan kaum muslimin dari musuh yang menyerang. Seangkan jihad thalab adalah cara menyerang orang-2 kafir di negri mereka & memerangi mereka dimana saja merek berada. Sementara dari hasil yang dicapai dengan jihad,amal qital ini terbagi menjadi qital nikayah(memukul & menghantam musuh) dan qital tamkin(mengusai suatu daerah agar kaum Muslimin leluasa menegakan Dinnya secara utuh). Qital nikayah tujuannya untuk memukul,memberi pelajaran,meneror,dan menimpakan bencana pada musuh untuk menahan gangguan mereka pada kaum Muslimin,menyelamatkan orang-2 yang tertindas,atau membebaskan tawanan. Meski tidak mengantarkan tamkin bagi kaum Muslimin dalam waktu dekat,qital ini adalah amal shalih yang disariatkan. "... dan tidak [pula] menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." QS.9 Al Bara ah : 120 "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang [yang dengan persiapan itu] kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya [dirugikan]." QS.8 Al Anfal : 60 "Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan [membela] orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo’a: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini [Mekah] yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!" QS.4 An Anisa' : 75 Dalam ayat-2 diatas,Allah memberikan semangat untuk berperang di jalan-Nya secara umum maupun membela kaum Muslimim yang tertindas,keduanya adalah amal shalih yang disyariatkan. Qital niayah untuk membela umat yang tertindas adalah realitas umum kaum Muslimin di berbagai belahan dunia pada zaman kita ini. Maskipun begitu,ada qital lain yang harus diseriusi oleh kaum Muslimin,yaitu qital tamkin atau tahrir(pembebasan). Qital jenis ini sangat dibutuhkan oleh kaum Muslimin hari ini. Didalamnya terdapat nikayah(pukulan) trhadap musuh-musuh Allah sekaligus tamkin bagi kaum Muslimin di muka bumi. Sudah maklum bahwa bencana terbesar bagi umat Islam pada hari ini adalah mereka tidak memiliki Daulah Islamiyah tempat mereka menegakan Din & berlindung di dalamnya.
Qital dalam rangka tamkin bagi kaum Muslimin di muka bumi atau pembebasan sebagian negri mereka dari para thoghut memerlukan kemampuan & sarat yang berbeda dari qital nikayah. Antara lain memerlukan program yang mencakup berbagai bidang & melibatkan orang-2 yang memenuhi syarat,yaitu mereka yang memiliki visi kedepan,kemampuan,dan pengalaman, dari kalangan ulama rabbani,dai yang giat,dan mujahidin yang jujur,yang tidak terpengaruh celaan orang yang mencela. Merekalah yang mampu menangani urusan jihad ini dan memelihara tunas-tunasnya sampai buahnya matang untuk dipetik,tentunya oleh mereka sendiri. Meskipun mayoritas jihad para pemuda hari ini mengarah kepada qital nikayah yang tidak membuahkan tamkin dlam waktu dekat,bukan berarti hal itu tidak mendatangkan manfaat. Syaratnya hal itu harus dilakukan dengan perencanaan yang cermat & pilihan sasaan yang jeli. Bila para pelaksananya mendapatkan taufik & jeli terhadap realitas,qital nikayah bisa menjadi madrasah tempat mendidik anak-2 kaum muslimin yang kelak akan memegang kendali qital tamkin,InsyaAllah. Sering kita dengar celaan dan sikap bara'(berlepas diri) terhadap jihad dan mujahidin yang jujur. Mereka bahkn berwali pada thoghut-thoghut hukum sekuler dan nasrani serta yang lainnya. Kecenderungan ini dibungkus dalam kemasan persatuan nasional,kepentingan tanah air,keaman negara dan seterusnya. Sikap ngawur dan melepaskan diri dari ikatan Din ini juga dilakukan dengan ikutserta dalam kemusyrikan yang dihiasi dengan indah. System syirik(demokrasi) sebgai metode dan jalan politik dikemas dengan nama hisbah,syura,jihad dusturi,perjuangan parlemen,dan perlawanan konstitusional. Mereka melakukan syirik dan kekafiran yang nyata dengan klaim untuk mempersatukan umat,dengan dalih maslahat dakwah,padahal dengannya mereka telah merobohkan dakwah. Bila mereka berbicara tentang jihad,maka mereka menyelewengkan pokok dan tujuan demi mencari ridha musuh. Jihad diubah agar sejalan dengan budaya globalisasi,dengan dalih toleransi,kasih sayang,sikap moderat, atau persatuan bangsa. Kadang mreka membatasi tujuan jihad hanya untuk membebaskan negri dari musuh yang berasal dari luar saja, mereka menjalin persaudaraan dengan musuh dari dalam negri yang justru lebih busuk dan lebih kafir. Padahal sangat nyata perbedaan antara siyasah nabawiyah syari'ah(menjalin perjanjian dengan sebagian orang kafir dan munafik sebagai langkah taktis) dengan menjalin persaudaraaan dengan musuh atas nama ikatan-2 jahiliyah. Menegakan Dinullah dan tamkin bagi para pemeluknya di zaman ini tidak akan terwujud dengan dakwah yang menyimpangserta bendera-2 jahiliyah. Begitu pula halnya operasi militer dan pengeboman yang terputus yang dilakukan sekadar nikayah pada musuh-2 Allah,apalagi jika operasi-2 itu justru jadi bumerang bagi dakwah. Tegaknya Din dan tamkin memerlukan jihad yang serius dan berkesinambungan. Jihad harus saling menyempurnakan dengan dakwah tauhid,tidak memusuhi atau memisahkan diri darinya. Karna dakwah tauhid menyiapkan jalan bagi jihad,menjelaskan hakekat,target dan tujuannya.Amal ini juga menjadi modal dan bekal bagi jihad dengan membentuk para lelaki tulus dan bertauhid yang bakal menjadi bahan bakarnya. Dakwah juga menyiapkan para rabbani dan ulama 'amilin, merekalah yang mengarahkan dan memelihara jihad serta melindunginya dari penyimpangan sampai para mujahidin memetik hasilnya dengan tangan mereka yang bersih. Jihad juga tidak boleh meremehkan upaya keras para pemuda yang tafarrugh (mengkhususkan diri) untuk mengajari anak-2 ikhwannya mati syahid atau terpenjara. Tak boleh pula meremehkan para Dai yang beramal dengan tenang ditengah keluarga dan masyarakatnya,yang berupaya keras mengeluarkan mereka dari kesyirikan kepada cahaya tauhid,membina para pemuda diatas tauhid dan mempersiapkan mereka untuk berjihad di jalan-Nya. Dinullah serta panji-Nya tidak boleh dibela dan diangkat dengan hal yang haram apalagi dengan kekafiran dan syirik. Jihad tidak hanya dinilai dari sisi boleh atau tidaknya dilakukan,tapi wajib mempertimbangkan mana yang lebih bermanfaat bagi jihad dan kaum Muslimin serta lebih merugikan musuh. Wallahu a'lam

Rabu, 02 November 2011

PENUTUP AWAL

Penutup awaL
QS.3 AL 'IMRAM AYAT : 28 لَّا يَتَّخِذِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلۡكَـٰفِرِينَ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ‌ۖ وَمَن يَفۡعَلۡ ذَٲلِكَ فَلَيۡسَ مِنَ ٱللَّهِ فِى شَىۡءٍ إِلَّآ أَن تَتَّقُواْ مِنۡهُمۡ تُقَٮٰةً۬‌ۗ وَيُحَذِّرُڪُمُ ٱللَّهُ نَفۡسَهُ ۥ‌ۗ وَإِلَى ٱللَّهِ ٱلۡمَصِيرُ Janganlah orang-orang mu’min mengambil orang-orang kafir menjadi pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena [siasat] memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri [siksa]-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali [mu]. QS.4 AN NISA' AYAT : 76 ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ يُقَـٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ‌ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يُقَـٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱلطَّـٰغُوتِ فَقَـٰتِلُوٓاْ أَوۡلِيَآءَ ٱلشَّيۡطَـٰنِ‌ۖ إِنَّ كَيۡدَ ٱلشَّيۡطَـٰنِ كَانَ ضَعِيفًا Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. QS.7 AL A'RAF AYAT : 179 وَلَقَدۡ ذَرَأۡنَا لِجَهَنَّمَ ڪَثِيرً۬ا مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ‌ۖ لَهُمۡ قُلُوبٌ۬ لَّا يَفۡقَهُونَ بِہَا وَلَهُمۡ أَعۡيُنٌ۬ لَّا يُبۡصِرُونَ بِہَا وَلَهُمۡ ءَاذَانٌ۬ لَّا يَسۡمَعُونَ بِہَآ‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ كَٱلۡأَنۡعَـٰمِ بَلۡ هُمۡ أَضَلُّ‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡغَـٰفِلُونَ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami [ayat-ayat Allah] dan mereka mempunyai mata [tetapi] tidak dipergunakannya untuk melihat [tanda-tanda kekuasaan Allah], dan mereka mempunyai telinga [tetapi] tidak dipergunakannya untuk mendengar [ayat-ayat Allah]. Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. QS.9 AL BARA-AH AYAT : 119 يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَكُونُواْ مَعَ ٱلصَّـٰدِقِينَ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. QS.10 YUNUS AYAT : 62 أَلَآ إِنَّ أَوۡلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak [pula] mereka bersedih hati. AYAT :63 ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَڪَانُواْ يَتَّقُونَ [Yaitu] orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. QS.17 BANI ISRAEL AYAT : 18 مَّن كَانَ يُرِيدُ ٱلۡعَاجِلَةَ عَجَّلۡنَا لَهُ ۥ فِيهَا مَا نَشَآءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلۡنَا لَهُ ۥ جَهَنَّمَ يَصۡلَٮٰهَا مَذۡمُومً۬ا مَّدۡحُورً۬ا Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang [duniawi], maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. AYAT : 19 وَمَنۡ أَرَادَ ٱلۡأَخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعۡيَهَا وَهُوَ مُؤۡمِنٌ۬ فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ ڪَانَ سَعۡيُهُم مَّشۡكُورً۬ا Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu’min, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalas dengan baik. AYAT : كُلاًّ۬ نُّمِدُّ هَـٰٓؤُلَآءِ وَهَـٰٓؤُلَآءِ مِنۡ عَطَآءِ رَبِّكَ‌ۚ وَمَا كَانَ عَطَآءُ رَبِّكَ مَحۡظُورًا Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. AYAT : 21 ٱنظُرۡ كَيۡفَ فَضَّلۡنَا بَعۡضَہُمۡ عَلَىٰ بَعۡضٍ۬‌ۚ وَلَلۡأَخِرَةُ أَكۡبَرُ دَرَجَـٰتٍ۬ وَأَكۡبَرُ تَفۡضِيلاً۬ Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian [yang lain]. Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya. AYAT : 33 وَلَا تَقۡتُلُواْ ٱلنَّفۡسَ ٱلَّتِى حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلۡحَقِّ‌ۗ وَمَن قُتِلَ مَظۡلُومً۬ا فَقَدۡ جَعَلۡنَا لِوَلِيِّهِۦ سُلۡطَـٰنً۬ا فَلَا يُسۡرِف فِّى ٱلۡقَتۡلِ‌ۖ إِنَّهُ ۥ كَانَ مَنصُورً۬ا Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah [membunuhnya], melainkan dengan suatu [alasan] yang benar. [3] Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan [4] kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.